Musik
Debar Kangen dalam 'Alunan Temu'
PANDEMI sungguh menyiksa kita dua tahun ke belakang ini. Jarak menjadi bukti cinta dan pelukan berubah menjadi petaka. Kasih sayang tidak lagi bisa diekspresikan dalam tindakan. Silaturahim hanya bisa dilakukan secara virtual. Hari Idul Fitri yang sejatinya jadi momen untuk berkumpul dan melepas rindu hanya bisa dilakukan dari jauh.
Kini, dengan pelonggaran kegiatan untuk masyarakat, perjumpaan dengan orang tersayang bisa dilakukan secara langsung. Kita bisa bertemu dengan keluarga dan reuni dengan teman masa kecil. Deg-degan? Tentu. Excited? Sudah pasti.
BACA JUGA:
5 Tempat Ngabuburit Local Pride Warga +62 Paling Bikin Kangen
Rasa yang tidak menentu tersebut berhasil direalisasikan secara manis oleh musisi Indonesia Isyana Sarasvati, Hindia, Bilal Indrajaya, dan Iga Massardi. Lewat notasi yang indah, mereka mampu mengemas perjumpaan dengan orang terkasih dalam cara nan syahdu melalui lagu Alunan Temu.
Lagu Alunan Temu merupakan bagian dari kampanye #KembaliSilaturahmi yang diusung im3 Ooredoo yang turut bersemangat menyambut bulan puasa dan Lebaran dengan kenormalan baru. Head of Brand Management and Strategy Indosat Ooredoo Hutchison Fahroni Arifin mengungkapkan inisiatif awalnya menggandeng keempat musisi dalam Alunan Temu.
"Lagu Alunan Temu merupakan pesan yang ingin disampaikan, situasi apa yang ingin kami respons di masa pandemi," ujar pria yang akrab disapa Roni tersebut dalam konferensi pers #KembaliSilaturahmi.
Dalam kesempatan tersebut, sang penulis lagu, Iga Massardi, mengungkapkan hal menantang di balik proses pembuatan lagu. Ia mengungkapkan tantangan utamanya ialah merilis lirik. "Bagaimana bisa menerjemahkan pesannya dan bagaimana musiknya bisa mendukung pesan itu. Dua variabel itu yang paling menantang," tuturnya.
Bersama Isyana, Hindia dan Bilal, ia berusaha memecahkan masalah. Bagaimana supaya lagu tersebut bisa dicerna banyak orang agar mereka tidak kesulitan dalam menangkap pesannya. "Kami berusaha keras menjadi pengirim pesan yang yang bisa mengirim pesan yang tepat emosinya dan tepat penyampaiannya," urainya.
Hal yang membuat lagu ini terasa istimewa ialah kita bisa mendengar detak jantung keempat musisi yang terlibat.. "Itu asli suara detak jantung kami. Detak jantung tersebut merepresentasikan betapa deg-degan dan excited-nya kami bisa bertemu keluarga dan teman-teman di kampung halaman setelah dua tahun tidak berjumpa," jelas Iga.(Avia)